Kamis, 21 Mei 2009

EKONOMI ISLAM HADIR SEBAGAI SOLUSI oleh Hendra Saputra


Saat ini dunia sedang dilanda kiris ekonomi, walau sudah berangsur-angsur terasa tenang untuk di Indonesia tetapi efeknya sangat jelas terasa dengan banyaknya pertambahan jumlah tenaga kerja yang di PHK, seperti yang terjadi dibeberapa perusahaan besar di indonesia. Krisis ekonomi ini bermula dari krisis ekonomi yang mendera Amerika Serikat. Dampak dari krisis ekonomi yang menimpa Amerika Serikat tersebut sangat terasa efeknya bagi negara-negara didunia dan negara-negara berkembang, serta negara-negara yang terkenal dengan sektor perekonomiannya yang kuat pun ikut juga merasakan dampak yang sangat besar  dengan melesunya pasar modal dimasing-masing negara, sehingga banyak negara yang menyuntikan dananya kepada pasar modal masing-masing untuk membangkitkan kembali pasar modal. Bahkan perusahaan ternama yang terkenal seperti Lehman Brothers yang merupakan pialang utama dalam pasar sekuritas perbendaharaan negara Amerika Serikat pun sempat dinyatakan koleps.

Banyak para ahli ekonomi menyikapi krisis yang menimpa negara Amerika Serikat ini dengan berbagai macam pendapat, ada yang berpendapat bahwa ekonomi Amerika Serikat sedang mengalami krisis ekonomi yang bersifat hanya sementara waktu dan tidak akan bersifat dalam jangka waktu yang lama, dan ada pula yang sebaliknya mengatakan krisis ini akan berlangsung lama apabila sistem yang ada dan sudah mengakar ini tidak diubah. Disini penulis berpendapat, bahwa banyak sekali penyebab dari krisis yang terjadi di negara adidaya tersebut dan diantaranya ada tiga alasan mengapa krisis ekonomi yang menimpa Amerika Serikat dan mempunyai dampak pada ekonomi global bisa terjadi. menurut penulis alasan yang pertama adalah banyaknya kredit macet yang terjadi di Amerika. Krisis yang dipicu oleh kredit macet di bidang properti (subprime mortgage) di  AS itu kini menjalar ke mana-mana. Di negeri asalnya, krisis keuangan tersebut menimbulkan bahaya besar. Banyak orang kehilangan rumah. Banyak orang kehilangan pekerjaan. Krisis ekonomi yang melanda AS telah memicu banyak orang berpikiran pendek. Beberapa di antaranya memilih bunuh diri untuk mengatasi masalahnya. Kasus terbaru paling menggemparkan ketika seorang menejer keuangan di California membunuh enam angota keluarganya lalu bunuh diri karena stres tak kunjung mendapatkan pekerjaan, dan banyak kasus-kasus lainnya sepanjang   krisi ini masih berlangsung, hal ini merupakan sebuah fenomena yang sangat miris sekali terjadi, apakah masih patut untuk dipertahankan sistem ekonomi yang seperti ini, bagaimana menurut anda? yang kedua adalah tergerusnya dana kas negara Amerika Serikat untuk membiayai invasi-invasi negara Amerika Serikat, ke  daerah Timur tengah. Informasi tentang invasi yang dilakukan oleh AS dibawah George W Bush di Irak bahwa issue yang dihembuskan sebelum Invasi ke Irak mungkin semua dari kita tahu yaitu senjata pemusnah massal tetapi sampai sekarang pun belum terbukti dan menjadi sebuah kebohongan publik yang menurut penulis sangat fatal dampaknya, dan dapat menjadi pelanggaran HAM yang sangat luar biasa, dan parahnya dana-dana AS dikucurkan untuk pembiayaan perang tersebut tidak tanggung-tanggung jumlahnya dan habis untuk alasan yang tidak jelas, jadi bagaimana pula menurut anda? Kita beralih ke alasan yang ketiga dan kita tinggalkan alasan yang kedua, alasan terakhir yaitu Amerika Serikat boleh dikatakan adalah sebuah negara yang sangat kental dengan ekonomi kapitalis.

Dan menurut penulis ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan penuh pada setiap orang untuk melakukan kegiatan perekonomian dan biasanya berkekuatan atau menekankan pada unsur modal jadi siapa yang mempunyai modal yang kuat maka dia yang bisa survive. Bila kita melihat realita yang terjadi saat ini dimana sistem ekonomi kapitalis sedang berada di tepi jurang yang dalam dan membutuhkan penyelesaiannya hingga ke akarnya. Dan Ekonomi Islam pun hadir sebagai solusi yang cerdas dan amanah serta merupakan ilmu pengetahuan Sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah berbeda dari kapitalisme, sosialisme, Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang berprinsip pada nilai ibadah.

Banyak catatan yang membuktikan bahwa ilmu ekonomi Islam telah mempunyai sejarah panjang jauh sebelum ekonomi konvensional (klasik) tercatat. Ali Zaid bin Ali (80-120 H/699-738 M) telah menggagas tentang penjualan suatu komoditi secara kredit dengan harga yang lebih tinggi dari harga tunai. Abu Hanifah menggagas keabsahan dan kesahihan hukum kontrak jual-beli dengan apa yang dikenal dengan bay’ as-salam dan al-murabâhah. Abu ‘Ubayd al-Qasim bin Sallam (157-224 H/774-738 M) penulis buku al-Amwâl yang secara garis besar mendeskripsikan tentang persoalan ekonomi yang berkaitan dengan property dan capital.

Ekonomi syariah sangat menarik untuk digunakan sebagai solusi karena sekali lagi mempunyai unsur-unsur keadilan di dalamnya yang mana mempunyai akad-akad, dalam ekonomi syariah terdapat ijab dan kabul dalam setiap kegiatan perekonomian, jadi mampu meminimalisir ketidakpuasan atau ketidak adilan antara pelaku ekonomi. Dan ekonomi syariah berbeda dengan sistem ekonomi yang lain karena tidak adanya unsur Riba. Dan banyak lagi unsur-unsur yang bisa digali dan bisa menjadikan ekonomi Islam sebagai solusi masalah perekonomian baik di Indonesia bahkan didunia.***ha